Cukup Lah Kesendirianku

cukup-lah-kesendirianku

Cukupkan Dengan Kesendirianku - Entah sisi mana dalam diri ini yang tampak oleh orang sekitar, yang aku tahu aku kesepian.

Ini menyiksaku, aku seperti sang munafik, menghibur dengan canda tawa, yang mana sebenarnya aku lebih membutuhkannya daripada mereka.

Aku berdiri di satu tempat melihat keramaian, memandang sekitar, bising sekali, melihat pria datang dengan dua gelas minuman ditangan, menghampiri wanita dengan tatapan, "mari kita saling kenal" pria memberikan segelas minumannya kepada si wanita yang tidak nampak haus, namun tetap menerima gelas pemberian dari si pria, mereka berdua tersenyum. Berhasil. Aku? Aku ditengah kebisingan terlarut dalam pandangan nyata ku sendiri, aku melamun, aku terisak, aku menangis, aku diam, bukankah tangisan tanpa air mata adalah sakit?

Kekosongan hati bukan perkara sederhana, menemukan pengisinya juga hal berbeda dan sudah tentu lebih sulit. Lalu kemudian aku bertanya? Apa yang harus kulakukan untuk membantu hati sekaratku? Sayang sekali jawabannya tidaklah mutlak, jawaban itu memicu lagi pertanyaan lain, "sampai kapan?" Karna aku hanya bisa menjawab, "tunggu."

Mengapa aku tidak bisa membawa 2 gelas minuman dan menghampiri seorang wanita? Bukankah aku berani? Atau aku terlalu takut? Tapi takut untuk apa? Apakah aku takut untuk bahagia? Tidak, bukan itu masalahnya. Aku adalah banyak sisi kehidupan, aku bukan hidup untuk diriku sendiri, aku hidup untuk orang tua, adik, kakak, teman, rekan kerja dan mungkin aku juga hidup untuk kesepian.

Lalu setelah semua yang kulakukan untuk orang lain, adakah orang lain yang akan menyelamatkanku? Menemaniku? Mendengar keluhku, kesahku, dan memeluk untuk menghangatkan dinginnya hatiku? Datanglah, temani dan sayang aku.

Untuk tulang rusukku, dari jodohmu. I love you.

0 Response to "Cukup Lah Kesendirianku"

Post a Comment